Festival Tunas Bahasa Ibu di Kawangkoan, Ajang Pelestarian Budaya Lokal di Tengah Generasi Muda
Minahasa, 14 Oktober 2025 — Upaya pelestarian bahasa daerah sebagai identitas budaya kembali digelorakan melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang digelar di Wale Palelon, Kelurahan Uner, Kecamatan Kawangkoan pada Selasa (14/10) pukul 09.30 Wita. Kegiatan ini diikuti oleh para siswa tingkat SD dan SMP se-Kawangkoan Raya, Langowan, Sonder, hingga Tompaso, dengan berbagai lomba yang menekankan pentingnya menjaga bahasa ibu tetap hidup di tengah arus globalisasi.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, antara lain Wakil Bupati Minahasa, Vanda Sarundajang, SS, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa, Tommy Wuwungan, S.Pd., M.M, Camat Kawangkoan, Eightmy Moniu, SH, serta unsur Forkopimca, termasuk Kapolsek Kawangkoan IPTU Sem Marthin, S.H., M.H. Selain itu, tampak hadir pula para kepala sekolah SD dan SMP dari empat wilayah kecamatan, yang menunjukkan dukungan penuh terhadap pengembangan budaya dan literasi bahasa daerah.
Rangkaian acara dimulai dengan doa, dilanjutkan dengan laporan panitia, dan sambutan dari Kabag Umum Balai Bahasa Sulawesi, Danar Didayanto, SS. Dalam sambutannya, Danar menekankan bahwa bahasa ibu bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga sarana memperkuat jati diri dan karakter bangsa. Hal tersebut sejalan dengan misi Balai Bahasa dalam menumbuhkan kembali rasa cinta generasi muda terhadap bahasa daerah.
Sementara itu, Wakil Bupati Minahasa, Vanda Sarundajang, dalam sambutannya menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menjaga warisan budaya. Ia mengapresiasi kehadiran para guru dan siswa yang antusias mengikuti festival ini. “Bahasa daerah adalah jembatan budaya kita. Jika generasi muda tidak lagi menggunakannya, maka kita akan kehilangan sebagian dari identitas Minahasa,” ujar Vanda.
Setelah sesi seremonial, kegiatan berlanjut dengan berbagai perlombaan antar siswa. Suasana berlangsung meriah dan penuh semangat, menampilkan kreativitas siswa dalam menggunakan bahasa ibu dalam bentuk cerita, puisi, dan pidato. Kehadiran masyarakat serta peran aktif aparat keamanan turut memastikan jalannya festival berjalan aman, tertib, dan penuh kekeluargaan.
Kapolsek Kawangkoan IPTU Sem Marthin, S.H., M.H., yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa pihak kepolisian selalu siap mendukung kegiatan positif yang membangun generasi muda. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter anak bangsa yang cinta budaya, dan kami pastikan jalannya acara berlangsung aman dan kondusif,” tegasnya.
Festival Tunas Bahasa Ibu di Kawangkoan ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan momentum penting dalam membangun kesadaran bersama akan pentingnya bahasa ibu sebagai aset budaya yang tak ternilai. Dengan partisipasi aktif siswa, guru, pemerintah daerah, dan masyarakat, harapannya bahasa daerah Minahasa dapat terus hidup dan berkembang di tengah tantangan zaman.